Selamat Berbelanja

GARA-GARA JILBAB???


Kita bisa melihat bahwa nyaris semua jilbaber (muslimah berjilbab) melalui dimana jilbab dianggap gara-gara. Ternyata opini ini membuat ragu sebagian muslimah yang ingin mengenakan jilbab. Akibatnya, banyak yang sudah niat banget berjilbab jadi bingung mengambil sikap, dan menunda mengenakan jilbab entah sampai kapan. Benarkah banyak hal jelek yang terjadi gara-gara jilbab? Benarkah ini semua murni gara-gara jilbab???
1.     Gara-gara Jilbab, Dikucilkan Teman?
Sejak kamu berjilbab temen-temen mengucilkan kamu? Benarkah murni gara-gara jilbabmu?
Yang harus kamu ketahui, salah satu ciri temen yang baik adalah: good friends don’t go away with easy!!!
So, jika ada yang mengucilkan kamu hanya karena kamu sekarang mencoba menjadi hamba Allah yang taat, mereka bukanlah teman yang baik buat kamu. Da teman yang seperti itu akan dengan mudah meninggalkanmu dengan alasan remeh lainnya.
Tidak usah berkecil hati, sebab dengan berjilbab, kamu sudah menyeleksi temen-temenmu.  Kamu akan mendapat temen-temen yang jujur, tidak anti kebaikan, dan yang jelas tidak meninggalkan kamu dengan mudah.
2.      Gara-gara jilbab, jauh sama orang tua?
Hubungan apa pun mengalami ujian ketika mengalami masalah. Biasanya maslah terjadi ketika kedua belah pihak atau lebih mengalami perbedaan pendapat terhadap sesuatu. Dalam hal ini, kamu dan ortu memiliki sudut pandang berbeda terhadap jilbab.
Kamu merasa jilbab wajib. Perintah berjilbab itu sudah jelas,jadi sama sekali bukan sekedar anjuran.
Sementara ortu kamu dan keluarga kamu yang lain mengatakan belum saatnya kamu untuk berjilbab. Sering terdengar kalimat-kalimat seperti ini: nggak apa kamu gak berjilbab, kamu masih kecil, gak apa gak berjilbab kalau belum mampu, nanti aja kalo kamu dah selesai sekolah, nanti aja kalo kamu dah kerja, dstnya.  
Ini murni beda pendapat antara kamu dan ortu kamu,yang kebetulan saja topiknya tentang jilbab. Beda pendapat ini nantinya akan sering kamu alami dan sebetulnya merupakan hal yang wajar dalam kehidupan sosial.
Intinya, dengan menunda atau menggurungkan niat berjilbab,tidak selamanya meniadakan konflik dengan orangtua.
Lalu apa yang harus dilakukan?
Sebagai anak kamu memang harus nurut, patuh, berbakti,santun dan bersikap lemah lembut terhadap ortu. Tetepi satu hal yang jelas, tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam maksiat kepada Allah. Artinya, gugur secara otomatis kewajiban seorang anak pada ortunya, pada perkara yang berlawanan dengan perintah Allah.
Tapi, diluar perbedaan pendapat itu, kamu tetep punya kewajiban untuk berbakti, membahagiakan, dan melayani serta mengasihi keduanya, seperti mereka mengasihi kamu.
3.   Gara-gara Jilbab, Gak Dapat Kerja?
Memang sangat disayangkan, ada(walau pun tidak banyak) beberapa instansi yang melarang pegawainya untuk berbusana muslimah bahkan berjilbab.
Diskriminasi memang terjadi, tapi benarkah hanya gara-gara jilbab?
Kunci untuk mengalahkan diskriminasi ini adalah kemampuan. Kemampuan seseorang tidak mungkin dibohongi. Selain kemampuan, mentalitas seorang muslimah yang berkerudung juga harus terus dibangun. Buktikan bahwa  seorang jilbaber juga bisa rajin, ber-etika,disiplin, sungguh-sungguh,pekerja keras, dan pantang menyerah.
Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang itqon,yang serius dan memberikan usahanya yang terbaik.
4.   Gara-gara Jilbab, Jauh dari Jodoh?
Setelah berjilbab jauh dari jodoh? Atau takut tidak disukai cowok setelah berjilbab?
Selain bahwa jodoh itu sepenuhnya adalah misteri-Nya,ada banyak alasan kenapa perempuan tidak atau belum menikah, sekalipun secara usia dan lain-lain sudah lebih dari cukup. Antara lain:
1.      Pernah patah hati,
2.      Standar terlalu tinggi,
3.      Suka meilih,
4.      Penampilan tidak menarik,
5.      Kurang pegaulan,
6.      Tidak satu pun dari alasan di atas, karena memang belum jodoh.
Alasan –alasan di atas bisa terjadi kepada siapa saja,tidak hanya menimpa para muslimah berjilbab. Jika kamu kebetulan muslimah berjilbab dan kebetulan masih single, dan banyak pihak mengkambing hitamkan jilbab kamu, yuks evakuasi diri. Lihat apakah ada poin-poin di atas yang melekat pada pada diri kamu dan menunggu untuk dibenahi?  Banyak lah berdo’a agar Allah memberikan kamu yang terbaik untuk kamu. Jangan pernah kehilangan kepercayaan bahwa takdir-Nyalah yang terbaik, hanya saja kita yang belum memahami.
Jadi, yuk sama-sama membangun citra muslimah yang OK, peka, peduli, disiplin dan membanggakan. Agar semua tau, JILBAB SAMA SEKALI BUKAN GARA-GARA !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar